"Pada suatu hari Cepot mau main ke Kota, sebelum pergi Cepot pamitan dulu kepada Ayah nya, saat mau pamitan Cepot, ayah nya berkata "Nak sebelum kamu pergi ke kota, ayah mau titip pesan"ini pesan ayah nya:
- "Kalau Cepot melihat benda yang berwarna Kuning, nama benda itu adalah Setum"
- "Kalau Cepot melihat makanan yang berwarna Hitam, makanan itu namanya Dodol yang enak manis"
- "Kalau Cepot melihat barang yang berwarna Putih, barang itu namanya Rokok.
Itulah pesan ayah nya kepada si Cepot, Selanjutnya si Cepot pun pergi Ke Kota, saat dalam perjalanan si Cepot melihat sungai saat dia sedang berdiri di Jembatan, pada saat melihat ke sungai si Cepot melihat benda kuning.
"Oh itu yang benda yang di sebut Setum "kata Si Cepot"
Padahal itu Bukan Setum melainkan BAB! wkwkwkwk,
Si Cepot pun melanjutkan perjalanan nya mengelilingi kota, ketika sedang berjalan Si Cepot melihat seorang pedagang yang sedang menjual Arang, si Cepot pun mendekati pedagang itu.
"Kang boleh saya beli dodol nya" kata si Cepot sambil ingat kata ayahnya bahwa makanan yang berwarna hitam itu Dodol.
"Jang ini mah bukan Dodol tapi arang"kata si pedagang.
"Kata Bapa Gua Dodol-Dodol" kata si Cepot sambil membentak.
Si Pedagang pun agak takut dan apa Boleh buat di menjual arang nya ke si Cepot.
Si Cepot pun membeli arang itu yang ia sangka makan dodol, selanjutnya dia makan arang itu.
"Kenapa dodol nya keras amet" *dia heran, sambil giginya hitam semua.
"Wah ga bener nih si Ayah kasih tau informasi nya" *kata si Cepot sambil kesal.
Si Cepot pun melanjutkan perjalanan nya, saat di perjalanan si Cepot melihat benda yang berwarna putih, lalu di menghampiri benda itu.
"Mas berapa nih harga Rokok" *kata si Cepot.
"Jang ini mah bukan Rokok tapi petasan" *kata pedagang.
"Kata Ayah gua Rokok, rokok" *kata si Cepot sambil membentak.
Akhirnya si Cepot pun membeli Petasan yang ia sangka rokok tadi.
Saat di nyalakan DUARRRRRRRRRRRR meledak, wkwkwk bodoh yah si Cepot.
Akibat nya gigi Cepot tinggal 3 lagi, sambil yang satunya mau copot.
Karena satu giginya mau copot, dia pun pergi ke dokter gigi.
Gigi nya pun di Cabut jadi tinggal dua gigi lagi.
"Pak Dokter berapa harga di Cabut gigi nya" *kata si Cepot
"500 rupiah Jan" *kata si Dokter.(harga nya murah karena Zaman dahulu wkwkwk)
"Ini pak Dokter uang nya 1.000 rupiah" *kata si Cepot.
"Aduh Jang ga ada kembalian nya" *kata si Dokter.
"Gimana yah" *kata si Cepot dalam hatinya sambil kebingungan.
"Ya udah pa Dokter kembalian nya Cabut lagi satu gigi saya lagi" *kata si Cepot.
Akhirnya si Cepot pulang ke Kampung halaman nya.
"Kumaha Jang di Kota teh resep" *kata Ayah nya si Cepot.
"Rame pak tah tingali oleh-oleh na gigi dua siki.
"Kenapa gigi oleh-olehna, emang na ini gigi siapa " *kata ayahnya.
"Gigi Cepot pa, lihat gigi Cepot tinggal satu lagi" *kata Si Cepot sambil bangga.
"Astaga Cepot-Cepot" *kata si Ayah.
Masyarakat Jawa Barat tentunya mengenai wayang golek sebagai kesenian daerahnya. Salah satu tokoh yang paling akrab di kalangan pencinta wayang adalah Si Cepot. Tokoh lucu, bodor dan menggemaskan.
Sastrajingga alias Cepot adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Semar Badranaya dan Sutriagen (sebetulnya Cepot lahir dari saung, dan orang biasa menyebutnya Astrajingga). Wataknya humoris, suka banyol ngabodor, tak peduli kepada siapa pun baik ksatria, raja maupun para dewa. Kendati begitu lewat humornya dia tetap memberi nasehat petuah dan kritik.
Lakonnya biasanya dikeluarkan oleh dalang di yrngah kisah. Selalu menemani para ksatria, terutama Arjuna, Ksatria Madukara yang jadi majikannya. Cepot digunakan dalang untuk menyampaikan pesan-pesan bebas bagi pemirsa dan penonton baik itu nasihat, kritik maupun petuah dan sindiran yang tentu saja disampaikan sambil guyon.
Dalam berkelahi atau perang, Sastrajingga biasa ikut dengan bersenjata bedog alias golok. Dalam pengembangannya Cepot juga punya senjata panah. Para denawa (raksasa/buta) biasa jadi lawannya. Sastrajingga merupakan tokoh penakawan putra Semar Badranaya.
Sastra adalah tulisan. Jingga adalah merah. Si Cepot adalah gambaran tokoh wayang yang mempunyai kelakuan buruk ibarat seorang siswa yang mempunyai rapot merah. Namun demikian ia sangat setia mengikuti Semar kemana saja dia pergi.
Kehadirannya dalam setiap pagelaran wayang golek sangat dinanti-nanti karena kekocakannya. Asep Sunandar Sunarya dalang kondang di tanah Pasundan bahkan menjadikan si Cepot sebagai kokojo/tokoh unggulan pada setiap pagelaran. Bahkan tanda tangan Asep Sunandar ditulis atas nama Cepot.
Sastra adalah tulisan. Jingga adalah merah. Si Cepot adalah gambaran tokoh wayang yang mempunyai kelakuan buruk ibarat seorang siswa yang mempunyai rapot merah. Namun demikian ia sangat setia mengikuti Semar kemana saja dia pergi.
Kehadirannya dalam setiap pagelaran wayang golek sangat dinanti-nanti karena kekocakannya. Asep Sunandar Sunarya dalang kondang di tanah Pasundan bahkan menjadikan si Cepot sebagai kokojo/tokoh unggulan pada setiap pagelaran. Bahkan tanda tangan Asep Sunandar ditulis atas nama Cepot.
T-Shirt Cepot from Canghegar |
Bukan orang Sunda namanya jika belum mengenal Si Cepot”. Memang sangat unik wayang yang satu ini. Banyak hal yang patut dicontoh darinya. Di balik pribadi Cepot yang lucu dan suka membuat geger politik dengan tingkah laku yang nyeleneh, dia juga selalu punya pesan moral yang begitu bagus.
Cepot merupakan cerminan rakyat jelata yang mempunyai sikap santai, setia, humoris, namun juga berani membela kebenaran. Dengan karakteristik yang dimiliki Si Cepot yang menggambarkan warga urang Bandung, Jawa Barat yang memiliki selera humor tinggi, kita memiliki ide untuk membuat design kaos yang bertemakan konsep Si Cepot. Karena t-shirt yang diproduksi oleh Canghegar merupakan Kaos Asli Bandung, maka kita memiliki ide untuk membuat design dengan gambar Si Cepot yang sangat kuat dengan unsur budaya Sunda.
0 komentar:
Posting Komentar